Sesi berdoa di pemakaman pun usai dan kini hanya tinggal keluarga Kusumo dan keluarga Kasto saja, karena para pengantar yang berbelasungkawa sudah bubar kembali ke kediamannya masing-masing. Kakek Kusumo pun berdehem keras, lalu melihati ke arah semuanya secara bergantian. Beliau hanya bisa berdecak halus dan menghela nafas panjangnya, setelah itu obrolannya pun dibuka lebar-lebar.
"Kalian tau? Kenapa saya mengumpulkan kalian di sini?" Mereka semua hanya saling bertukar pandangan kemudian menggeleng cepat. Lalu kakek mengajak mereka semua supaya duduk ke arah di mana kakek menunjuk tempat tujuan itu dengan jari telunjuknya. Yang ternyata Kakek menunjuk ke arah tempat gazebo yang tak jauh dari pemakaman, memang masih area pemakaman, tapi lebih tepatnya ke tepiannya lagi, karena menurut kakek, akan sangat tidak sopan kalau berdebat di pemakaman, kasihan orang-orang yang meninggal mendengarkan perdebatan di liang lahatnya, bisa berisik mengotori area pemakaman juga.