Flashback On.
Kasto tersenyum mengingat kepahitan hidupnya, dia menatapi dinding penjara yang berlubang-lubang dan penuh coretan, tak percaya dengan yang ia alami saat ini, karena menurutnya papanya itu begitu tega gara-gara Khaibar yang baru masuk kehidupan keluarganya beberapa bulan, bagaimana dia tidak iri? Ia kira kakaknya pergi meninggalkan untuk selamanya giliran dia yang akan disayang, tapi ternyata semua itu beralih kepada Khaibar sekarang, rasa sayang, rasa memiliki, rasa segalanya dimiliki semua oleh Khaibar, dia tidak mendapatkan apa-apanya, jadinya dia marah, kesal, bercampur menjadi satu. Padahal dulu papa dan mamanya itu begitu membenci Khaibar, tapi sekarang berbanding terbalik, menjadi sangat menyayanginya.