"Saya—" Rasanya kakek sungguh tak sanggup untuk menceritakan semua itu, sampai suaranya terputus karena lidahnya terasa ngilu dan tenggorokannya terasa tercekat. Nenek Khamidah yang ada di samping kakek sembari merangkul tangannya, hanya bisa menunduk dan menangis saja, sedih dengan keputusan suaminya itu, tapi mau bagaimana lagi, anak keduanya itu sungguh keterlaluan sekali, jadi beliau akhirnya mengikhlaskannya saja. Bagaimana keputusan suaminya itu, dari dahulu hingga sekarang, pastinya akan selalu menghormatinya.
Khaibar dan Kanha yang melihat kakeknya berdiri dengan kaku. Namun, terlihat ragu seperti itu, keduanya langsung beranjak dari tempat duduknya, berjalan ke arah kakek dengan langkah dipercepat setelah itu keduanya langsung mendampinginya. Kedua cucunya itu sungguh sangat khawatir, takut kakek akan sakit kembali apabila dipaksakan.