Kimberly sedikit terkejut mendengar suara yang sangat ia kenal memanggil namanya, rasanya rindu dan senang bercampur menjadi satu. Matanya langsung terbuka dengan cepat dan kepala didongakkan. Ia pun bangkit berdiri dan cepat-cepat berhamburan ke dalam pelukan Khaibar. Khaibar yang melupakan rasa cueknya membalas pelukan Khaibar dengan erat. Bertukar antara rasa kerinduan yang sudah lama terpendam. Agak lama mereka berpelukan dan tenggelam oleh kenangan masa lalu, hingga Khaibar yang tersadar kalau itu salah, melepaskan pelukannya dan mendorong Kimberly dengan pelan. Diam membisu setelahnya.
"Ehhh kenapa? Bukankah kamu juga merindukanku, Khai? Jujurlah saja! Hati kita sama, cinta itu masih ada di hati kita sampai kapanpun." Khaibar tak menanggapi ucapan Kimberly, malahan dia mengalihkan pembicaraan.
"Jadi ... kenapa kamu bersembunyi seperti tikus? Apa kamu salah kepada mereka? Dan juga kenapa kamu ketakutan melihati mereka?"