Usai mengantar segelas kopi ke arah Khaibar. Kimberly terus memegangi rasa sakit di dadanya. Dia lalu bersandar di dinding yang tak jauh dari ruangan Khaibar. Mengusap wajahnya yang terlihat sangat kacau. Termenung dan menatap ke sembarang arah, Kimberly tak sadar kalau ternyata sedari tadi ada seseorang yang memperhatikannya. Dengan tersenyum sendiri hingga bersiul-siul untuk menggoda Kimberly. Namun, Kimberly yang sangat sibuk dalam fatamorgananya tak mengindahkan itu. Hingga membuat seseorang itu langsung mengejutkan Kimberly dengan sebuah petasan.