Beberapa jam kemudian. Jam sudah menunjukkan pukul 4.30 pagi. Terdengar suara alarm memanggil-manggil nama Khaibar agar segera bangun dan melaksanakan sholat shubuh. Suara itu terdengar sangat lantang. Memenuhi seisi kamar Khaibar dan menggema. Memang sengaja dibuat oleh Khaibar seperti itu, dibuat oleh suaranya sendiri, menyanyi, menangis serta tertawa tidak jelas dan direkam dengan nada yang membentak geram. Dengan membawa panci waktu itu saat merekam dan dipukulnya keras-keras, sehingga bunyi rekaman itu sangat riuh dan memekikkan telinga, cocok untuk dijadikan alarm.