Keesokan harinya. Khaibar sudah bangun pagi-pagi sekali sebelum suara adzan shubuh berkumandang, setelah sholat shubuh biasanya dia sering tidur lagi semenjak hidup sendiri dalam kesepian, tapi sekarang tidak dilakukannya lagi, dia harus rajin karena kakek Kusumo memberikan kepercayaan lebih, dia teringat kalau hari ini waktunya memulai untuk tes pekerjaan.
Khaibar membuka laptopnya sebentar, laptop yang diberikan kepada kakek kemarin. Ia berniat untuk belajar, mempelajari hal-hal materi di kantor, materi pelajaran untuk tesnya. Dipelajari berulangkali sampai benar-benar faham betul. Dia tak mau gagal dan mengecewakan kakek. Meskipun dia adalah cucunya dan bisa merengek kalau hanya untuk masuk ke kantor saja. Namun, Khaibar tidak seperti itu, sifatnya yang mandiri dan tak pernah memanfaatkan keadaan itu sama seperti Karto saat masa mudanya, selalu menggunakan caranya sendiri untuk menuju kesuksesan.
