Khaibar hanya diam saat Kimberly memanggilnya. Kimberly pun berbicara kembali. "Kamu sudah datang? Jadi kamu beneran datang? Itu karena kamu masih perduli kan kepadaku?" ucapan Kimberly itu benar-benar memancing Khaibar. Akibatnya membuat Khaibar langsung membalasnya.
"Kalau aku tidak datang, kamu akan selalu menungguku di sini, kalau
kamu kenapa-kenapa bagaimana?+ Aku bukanlah orang yang setega itu."
Kimberly tersenyum senang. Itu artinya memang Khaibar masih perduli kepadanya, tapi rasa gengsinya lebih besar dari pada pengakuannya, hingga Kimberly putuskan untuk memperjelas semuanya secara terbuka langsung agar semakin jelas dan usai semua yang bergejolak di hatinya.
"Khai, aku punya berita gembira untuk kamu, kamu mau dengar?" Khaibar hanya menghela nafas panjangnya, dia memang berniat untuk mendengarkan obrolan Kimberly saja.