Khaibar terus berteriak memanggil-manggil Kanha, tapi Kanha yang terlanjur kecewa, dia malah pergi meninggalkan semuanya, tangan Kanha sedari tadi mengepal dengan wajah yang tampak garang. Ingin rasanya ia memaki seseorang. Bahkan menghajar siapa pun yang berani mendekat ke arahnya atau bahkan mencari gara-gara terhadapnya. Tapi diurungkannya, karena Kanha tak mau mencari keributan kepada orang-orang. Otaknya masih bisa berfikir jernih, paling-paling Kanha bersembunyi untuk sesaat dengan memilih balapan liar atau bahkan mabuk-mabukan. Berbeda dengan Khaibar kalau menenangkan diri paling-paling berteriak di tepian sungai saja.
Khaibar yang tak mau kesalahpahaman terus berkelanjutan, ia pun bangkit berdiri dari terkapar dan berlarian untuk menyusul Kanha, tapi kakek Kusumo yang takut kalau Khaibar terluka karena ulah Kanha, tangannya langsung mencekal tangan Khaibar dengan erat. Khaibar pun menoleh ke arah kakek dengan menggelengkan kepalanya. Berusaha menenangkan kakek.
