"Ohh aku baik-baik saja kok, makasih ya telah membantuku," ucap Keke sambil sesekali mengelus dan meniup kakinya yang terkilir.
"Oh ya, besok kamu mau melakukan apa, Khai? Apa kamu mau mencari pekerjaan? Kok aku lihat kamu membawa banyak kertas yang sudah di print itu," lanjutnya.
Khaibar hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar, dia mengangguk, sebetulnya ia agak malas untuk berbicara dengan seseorang saat ini, yang dia inginkan hanya diam dan menyendiri, jadi dia hanya sesekali menjawab omongan Keke. Tapi tak enak juga kalau meninggalkan Keke begitu saja, karena dia yang menyebabkan Keke terkilir seperti ini.
Keke yang ingin mencuri perhatian Khaibar dia terus tersenyum ke arah Khaibar, bagi Keke rasa cinta untuk Khaibar masih ada dan akan terus terukir dan tumbuh di hatinya. Keke pun berpura-pura meringis dan berteriak. Itu supaya Khaibar tak diam saja dan memperhatikannya.
"Aww, sakiiit," keluh Keke.