"Emosi Richard, aku ... mana berani aku melakkukan itu!" Asisten itu bergumam dengan takut-takut.
"Sampah!" Indra lari ke dalam rumah dengan marah.
Asisten itu menunduk, diam-diam dia mengomel di dalam hatinya. Kamu hanya berani memarahiku, kalau kamu berani, marahi saja Richard sendiri?
Di dalam kamar tidur, Richard sedang berbaring di sofa, mengobrol dan bercanda dengan sekelompok teman di grup WA.
[Richard: Guys, ingatlah untuk meneruskannya untukku! Aku harus menemukan gadis itu!]
[Arlan: Aku telah mem-posting ulang Kak Richard!]
[Yovan: Kecantikan macam apa itu, yang benar-benar menggunakan sekotak manisan buah untuk merebut hati Tuan Muda Richard kita! ]
[Richard: Dia cantik seperti peri!]
[Yovan: Yang benar, lebih cantik dari Alexa?]
[Richard: Itu sama sekali tidak berada di level yang sama. Wajah peri kecilku yang memberiku manisan itu sangat cantik sampai jiwaku terbang melayang!]