Hehehe…
Hani akhirnya puas dan puas saat mendengar Johan memilih dirinya tanpa ragu.
Johan memegang pinggang gadis itu dengan kedua tangannya agar tidak melepaskan diri darinya, dan suaranya berbisik di telinganya "Apa ada masalah?"
Nah, masalahnya sudah ditemukan ...
Hani bergumam lemah, "Siapa suruh dia menatapku dengan tatapan seperti itu. Aku kan polos dan murni ... "
Apa dia bilang?
Tatapan Johan menyapu ringan ke arah seseorang yang mengaku dirinya polos dan murni.
Hani terbatuk ringan, mungkin juga karena merasa sedikit bersalah, dan berkata, "Dia tidak menyukaiku, aku membencinya!"
"Jangan memprovokasinya." Nada suara Johan sedikit memperingatkannya.
Hani tiba-tiba merasa sedih, "Kamu juga membelanya!"
Mata dingin Johan menatapnya dengan tidak tergesa-gesa "Aku memang membelanya."
Hani sama sekali tidak bisa berkata-kata ketika dia mendengar ini.