Pada saat ini, tiba - tiba terdengar seruan dari pintu masuk auditorium kecil "Pak Benny ada di sini!" Benar saja, di pintu, Benny melangkah masuk, dan disampingnya ada Emma yang telah memberi Benny buku berisi tanda tangan petisi bersama. Sepertinya Emma dikirimkan ke ruang guru oleh anak-anak yang lain ketika mereka melihat ada yang tidak beres barusan.
Semua orang menghela nafas lega sesaat, dan Hani dengan cepat mengambil kesempatan ini untuk bangun.
Dia tidak tahu apakah itu ilusinya. Saat dia bangun, dia sepertinya melihat ekspresi ketidakpuasan yang mirip seperti orang sedang sangat kesal di wajah Dimas.
Benny memegang buku boikot yang ditandatangani bersama di tangannya dan menatap Hani dengan ekspresi tidak sabaran, "Hani, kenapa harus kamu lagi! Berapa banyak masalah yang harus kamu sebabkan di kelas ini sebelum kamu puas?"