"Berhenti merengek seperti anak kecil, Takumi-kun! Sudah berapa kali Tousan peringatkan kalau mereka itu orang jahat! Mereka menghapus semua ingatan semasa kecilmu, dan menjauhkanmu dari Otousan! Apa itu bukan kejahatan namanya, hah?" Bentakan Takeyuki berhasil membuat Joon terbungkam seketika.
Joon memandang punggung ayahnya yang semakin menjauh. Ia memunguti kembali isi kotak PPPK yang ia buang tadi. Apa benar lelaki Jepang itu memiliki kepribadian ganda? pikir Joon.
"Ugghh!" Joon mengeluh. Kepalanya terasa begitu pusing seperti biasanya. Intensitasnya akhir-akhir ini semakin sering kambuh. Ah, mungkin ini efek karena ia stress juga belakangan ini. Ini penyakit karena faktor sugesti seperti sebelumnya, ia yakin. Joon menghela napas panjang untuk menghalau rasa sakit itu.
Joon tak tahu apa yang terjadi waktu itu, tapi setelah mimpi bertemu Okaasan-nya telah memberinya kesembuhan secara ajaib.