"SEJAK KAPAN DIA SEPERTI INI, HAH?!"
"Maafkan kami, Tuan Muda! Sejak dia dibawa ke sini seminggu yang lalu, keadaannya sudah seperti ini." Salah satu lelaki yang berada di ruangan itu menjawab dengan tertunduk.
Takeyuki merutuki mereka semua. Mereka benar-benar bajingan kejam yang membiarkan seorang anak tak berdaya seperti itu tanpa melakukan apapun.
"Lalu kalian biarkan saja, begitu? Apa kalian tak punya sedikit saja rasa belas kasihan, hah?!"
"Maaf, Tuan Muda. Tapi, Tuan Besar Akiyama hanya menyuruh kami menjaganya agar dia tidak kabur."
"Kenapa kalian dengarkan lelaki tua kejam itu, hah?!" Takeyuki berteriak, frustrasi. "Jika semua itu hanya karena uang, aku akan membayar kalian tiga kali lipat lebih banyak setelah ini!" sambung Takeyuki.
Mendengar ucapan itu dari mulut Tuan Muda Akiyama, terbesit di hati mereka untuk beralih memihak tuan muda dari keluarga Akiyama itu.
Panjul, lelaki bertubuh tinggi dan besar kini mendekat ke arah Takeyuki.
