Mata perak Felix menyorot tajam ke arah Rigel.
"Sekarang giliranku! Hiaaattt!!"
Felix mengayunkan pedangnya di udara.
Swoossh!!
Tring!!
Klang!!
Suara dentingan kedua logam saling beradu. Rigel terus menangkis setiap serangan dari Felix.
Lama mereka saling beradu pedang. Masih di atas dahan besar.
Kreekk!!!
Bruugh!!
"Aarrgghh," erangan kesakitan Rigel terdengar begitu memilukan. Tubuh Rigel jatuh menghantam tanah.
Pedang yang memancarkan sinar keungguan milik Felix berhasil menyayat dadanya. Darah kental merembes dari dada Rigel. Tubuh Rigel bergetar hebat. Pandangannya mulai mengabur kala menatap Felix yang masih mengacungkan pedang ke arahnya.
Itu bukan pedang biasa. Rigel merasakan seluruh tubuhnya tiba-tiba sulit digerakkan. Napasnya semakin tak stabil. Pedang itu mengandung racun. Entah jenis racun apa yang membuat Rigel sampai tak berdaya seperti ini.
"Kau masih jauh di bawahku untuk urusan bertarung, Bocah! Hiyaaaa!"