"Ji-chan!"
Suara khas batita tiba-tiba terdengar.
Di ambang pintu kamar mandi, berdiri bocah laki-laki berusia sekitar dua tahun. Takeyuki versi cilik, hanya saja lebih gembul.
Kenichi menghampiri bocah laki-laki kecil tadi, lalu menggendongnya.
"Mengapa Joon-chan ke sini, eum?" tanya Kenichi, kemudian mengecup pipi gembul bocah itu.
"Minta mamam, Ji-chan," jawabnya, lugu.
Pandangan Kenichi beralih pada Zenkyo dan Takeyuki yang masih saling menggenggam tangan.
"Sebagai imbalannya, izinkan aku untuk membesarkan anak kalian!"
"NANI?!" Takeyuki memekik sambil mengacak rambutnya. Dalam pandangannya, bayang Kenichi dan bocah berusia 2 tahun yang Takeyuki tidak tahu namanya itu perlahan menghilang.
Senyum Zenkyo juga semakin lama mengabur dan menghilang.
"Ja-jangan, Ken! Jangan bawa pergi anakku!" teriak Takeyuki, histeris.