"Kamu cari masalah dengan ketiga kakak kelas itu, ya? Baru masuk sekolah, sudah bertingkah! Pakai seragam seenaknya. Bawa-bawa burung gagak ke kelas. Susah ya jadi murid yang normal? Pantesan saja kamu dibully sama kakak kelas tadi." Joon berucap dengan nada yang datar. Ekspresi wajahnya masih saja dingin seperti sebelumnya.
Joon mengibaskan tangannya di udara.
"Buang-buang waktu aja! Gilang, ayo pergi!"
"Heh? Joon, dia ditinggalin enggak apa-apa nih?"
"Biarin aja! Dia pasti bisa jalan sendiri kok." Joon meninggal Ameri begitu saja.
Sedangkan, Gilang tidak ikut-ikutan Joon untuk meninggalkan murid baru itu. Gilang mendekat ke gadis berambut indigo kuncir dua itu. Ia mengulurkan tangannya ke arah gadis imut itu.
"Maafkan temanku yang sedikit kasar, ya? Biasanya dia tak sejahat itu kok." Gilang berucap lembut.
Ameri menatap Gilang dengan mata yang berkaca-kaca. Diraihnya uluran tangan Gilang itu. Dalam hati, Ameri berseru, 'KETEMU!'.