Sesaat sebelum apartemen Takeyuki kedatangan tamu yang tak diundang.
Joon menatap sendu ke kepingan bola kristal yang sudah ia hancurkan beberapa hari lalu, saking kesalnya. Joon mengumpulkan pecahan bola kristal dan meletakkannya di atas kain dari sobekan bajunya sendiri.
Selain benda yang melekat di rohnya dan bola krital bercahaya ungu itu, Joon tidak dapat menyentuh apa pun lagi.
Joon mengacak rambutnya, kasar. Ia sering menggerutu atas sikap Takeyuki yang sering membanting sesuatu, tanpa pikir panjang. Padahal, Joon sendiri pun demikian. Apalagi Joon bahkan menghancurkan Time Machine yang menjadi satu-satunya alat untuk kembali ke dunia nyata.
Jika Joon tidak dapat mengembalikan bentuk bola kristal ajaib ke bentuk semula, sudah pasti ia akan terjebab di masa lalu ini. Menjadi roh gentayangan. Sedangkan, tubuhnya pasti sudah dikubur di dunia nyata sana. Memikirkan itu semua membuat Joon mengerang frustrasi.