"Kenapa seolah-olah Ji-san malah menyalahkanku, huh?! Yang harusnya takut itu aku, Ji-san. Bukannya bocah itu! Dia bahkan berani membodohi dan mencekikku. Bagaimana bisa Akiyama Takeyuki diperlakukan seperti ini? Huwaakh ... aku sudah tidak tahan!" Takeyuki berteriak, frustrasi.
Fujiwara menarik tubuh atasannya dan menuntunnya untuk duduk tenang di tepi ranjang. Fujiwara mengambil botol kecil obat anti depresan di laci nakas dan menyerahkannya ke arah Takeyuki.
Mata Takeyuki membeliak melihat hal itu. Takeyuki menepis tangan Fujiwara yang memegang botol berisi puluhan butir anti depresan. Botol itu jatuh ke lantai dan seluruh isinya berserakan di sekitar kaki Takeyuki.
"Aku tidak gila, Ji-san! Seharusnya bocah itu saja yang Ji-san beri obat anti depresan itu!" sungut Takeyuki, geram. Napasnya menderu. Matanya menatap tajam ke arah Fujiwara yang melihatnya dengan tatapan sendu. Seolah Fujiwara tengah mengasihani Takeyuki saat ini.