Sosok yang memakai topeng rubah putih itu malah terdengar tertawa. Entah apa yang sosok itu tertawakan dari Takeyuki.
"Kau ingin memastikan jika ini mimpi atau bukan, huh?" Tebak sosok itu yang memang adalah kebenaran. Takeyuki semakin merapatkan tubuhnya ke dinding. Tidak hanya mengintimidasi, tapi sosok itu juga dapat membaca pikirannya. Mungkin lelaki itu benar-benar perwujudan Rubah Inari, batin Takeyuki yakin.
"Aku akan menunjukkan padamu jika ini bukanlah mimpi!"
Sosok itu mengayun langkah dengan tenang. Lalu, ia menendang keras tulang kering kaki Takeyuki yang masih meringkuk di lantai. Sosok itu berujar dingin, "Apa kau sudah siap menerima hukumanmu, huh?!"
Takeyuki mencoba melihat melalui pandangannya yang memburam karena kegelapan di sekitarnya. Tidak begitu jelas. Namun, ia seperti mengenali sosok bertopeng rubah putih itu. Ah benar, sosok yang berada di mimpinya tadi.