"Joon, kita langsung pulang sajakah?" tanya Kenichi yang duduk di belakang kemudi.
"Iya, Dad. Joon sudah ngantuk. Ingin tidur lagi," sahut Joon, malas. Siku kirinya menempel ke kaca jendela mobil, telapak tangganya ia gunakan untuk menyangga kepalanya. Entahlah. Ia jadi sering mengantuk seharian ini.
"Kau sudah tidur sehari semalam, Joon. Tapi saat ini, masih mengantuk juga?"
"Enggak tahu, Dad. Mata Joon terasa begitu berat."
Kenichi tersenyum ke arah keponakannya yang duduk di jok kirinya. Ia mengusap sejenak kepala Joon.
"Baiklah, Joon tidur saja dulu! Nanti, kalau sudah sampai rumah akan Daddy bangunkan, ya?" ucap Kenichi, lembut.
Joon mengangguk. Detik berikutnya, ia sudah berada di alam bawah sadarnya. Mimpi yang aneh kembali terlihat nyata bagi Joon.
Joon masih berada di tempat yang sama. Si tebing bersalju, pinggir lautan lepas yang disinari oleh bulan yang berwarna kemerahan