Langit-langit istana ini seperti terbuat dari layar es yang tipis, membiarkan cahaya bulan kemerahan menembus istana. Dan keseluruhan istana ini seperti mengapung diantara cahaya-cahaya putih tanah bersalju.
Sudah kubilang aku belum pernah melihat salju yang nyata sebelumnya, bukan? Namun, aku berkali-kali melihat hamparan salju di mimpi. Dan kini, Miryu juga membawaku ke tempat yang familiar, yang sering kulihat di dalam mimpi akhir-akhir ini.
Music terdengar di seluruh penjuru istana ini. Aku pernah melihat istana ini, di dalam salah satu mimpiku. Tapi, saat itu aku melihatnya dari luar. Aku tidak menyangka jika saat ini benar-benar akan memasukinya. Mungkinkah aku juga akan bertemu dengan lelaki aneh yang wajahnya mirip denganku waktu itu.
Saat ini aku masih mengikuti langkah Miryu, dari belakang. Sebelumnya, Miryu memberiku jubah hitam untuk kukenakan. Kata Miryu, jubah ini yang membuat makhluk lain tidak akan menyadari, bahwa diriku ini hanyalah manusia biasa.