"Jika Joon memang butuh tempat untuk menenangkan diri, mungkinkah dia di tempat 'itu', Paman?"
"Tempat mana itu, Gilang? Jelaskan yang benar!" bentak Jaya. Ia terlalu panik, hingga Gilang juga yang menjadi sasaran kemarahannya. Jaya kesal karena Gilang tidak langsung saja mengungkapkan di mana letak tempat yang dimaksudnya.
Gilang berlari ke suatu tempat, diikuti Takeyuki di belakang. Jaya tidak langsung mengikuti mereka, tapi fokus matanya tertuju pada bayangan hitam yang berada di balik pohon besar belakang sekolah. Jaya mengerjar sekelebat bayangan tadi, siapa tahu bayangan itu adalah Joon.
Bisa saja Joon saat ini sedang kabur dari Jaya juga.
Jaya terus mengikuti bayangan itu hingga menuju ke tumpukan kayu yang berada di dekat pagar tembok.
"Berhenti!" seru Jaya pada sosok itu. Malam semakin larut, untung saja malam ini bumi di terangi sinar temaran bulan.