Joon menghela napas dalam. Ketiga sahabatnya itu terus saja menghalanginya untuk pergi dari kelas. Ia benar-benar terluka. Apalagi karena ucapan pak kepala sekolah tadi.
"Joon, tenangkan dirimu dulu!" sentak Gilang. Ia terus memegangi tangan Joon untuk tidak pergi. Gilang tahu benar jika waktu itu Joon mengerjakan soal dengan serius. Mana mungkin Joon tidak mengumpulkan hasil kerja kerasnya. Pasti lembar jawaban Joon tertinggal di suatu tempat, pikir Gilang.
Joon menghempaskan tangan Gilang yang berada di pergelangan tangannya. Joon menerjang ke arah Miryu yang terus menghalangi langkahnya.
Tubuh Miryu sedikit terhuyung ke belakang. Jika Joon sudah bertekad kuat, maka tidak ada yang mampu menghentikannya.
Saat Joon berada di dekat Mr. Hedric dan Miss Suhana, ia membungkuk memberi hormat. Setelah itu, Joon berjalan dengan langkah lebar menuju keluar kelas.
Miss Suhana yang merasa tidak tega, mengejar anak didiknya itu.