Nada bicara Bastian sangat dingin, tapi penuh dengan kesedihan dan perasaan kehilangan yang mendalam.
Pak Marco tiba-tiba tertawa keras, "Pembalasan adalah pembalasan. Aku telah berjuang begitu lama dalam hidup ini, tapi apa akhirnya! Ini semua balasan yang aku dapat? Bastian, kamu anakku yang baik, kamu sangat baik…" Dia tertawa lebih keras, seolah sedang menertawakan hidupnya sendiri.
Di depan begitu banyak orang, Pak Marco harus menghadapi serangan paling tragis dari Keluarga Jusung, terutama Bastian yang dengan tega mencabik-cabik ayahnya sendiri. Cucu ketiga di Keluarga Jusung ini ternyata juga merupakan orang yang kejam.