Ketika Kiano mundur, Aldo dan Pak Marco saling berhadapan. Mata mereka saling menatap, percikan api ada di mana-mana. Suasana tiba-tiba menjadi tegang dan sangat gelisah. Para polisi di satu sisi saling memandang, tidak tahu harus berbuat apa.
"Apa kamu akan pergi ke sana hari ini?" Aldo juga berpakaian hitam hari ini. Dia jarang berpakaian formal, tapi saat ini dia terlihat sangat berwibawa.
"Kenapa? Berapa lama kamu akan membuat masalah? Kamu tidak merasa malu jika kamu membuat masalah di kantor polisi ketika banyak orang menonton?" balas Pak Marco.
"Kamu yang membuat masalah! Seperti dulu, ketika kakakku pergi, kamu tidak berani mengumumkan penyebab dia meninggal!" Aldo terkekeh. "Kamu takut, wajahmu yang baik ini akan tercoreng, padahal kamu membunuh putramu sendiri!"
"Tutup mulutmu!" Pak Marco tidak bisa menahan diri dan mengangkat tangannya. Tidak ada yang menghentikannya, dan Aldo juga tidak menghindar, jadi tamparan itu mendarat di pipi kanan Aldo dengan keras.
PLAK!