Tito duduk di satu sisi. Dia memegang tisu dan membantu Winona untuk menyeka noda anggur merah di tangannya. Saat Tito baru saja memasuki ruangan ini, dia melihat tangannya merah. Dia pikir Winona terluka dan berdarah, ternyata ini hanya noda anggur. Itu sangat melegakan.
"Tito… begini, aku akan menjelaskan ini padamu." Daniel menghentikan mimisannya, dan wajahnya yang sudah gemuk itu bengkak dan berubah bentuk. Ketika dia mendengar bahwa Tito mengetahui rencananya, tak terelakkan lagi bahwa dia semakin ketakutan.
"Mengapa mereka bersedia membantumu? Kamu dalang di balik kekacauan di studio Winona?" Tito tampak tenang, dan terus membantu Winona menyeka tangannya.