Pak Rudy maju untuk menghentikan Daniel secara pribadi, jadi Daniel secara alami tidak berani membuat masalah. "Kakek…" Dia mengepalkan tinjunya, menatap Jelita dengan mata tajam, "Jangan dengarkan omong kosongnya. Selama bertahun-tahun, bagaimana aku tidak berterima kasih pada kakek? Seharusnya ini sangat jelas dalam hati kakek."
"Menghabiskan waktu bermain dengan wanita dan anggur, ambil uang perusahaan, memanfaatkan kekuasaan Keluarga Tanuwijaya, menggertak orang tidak bersalah, menipu…" Jelita menghitung perbuatan buruk Daniel satu per satu.
"Omong kosong apa yang kamu bicarakan!" Banyak orang di tempat ini, jadi Daniel tidak ingin semuanya terungkap di sini.
"Jika kamu pikir aku salah, kamu dapat menuntutku, tapi gunakan bukti untuk menyangkal semua tuduhanku. Pergi ke pengadilan denganku sekarang juga, bagaimana?" Jelita mengatakan semua kebenaran, secara alami dia tidak takut pada konfrontasi Daniel, "Aku rasa… kamu tidak akan berani!"
