Suasana di ruang tamu Keluarga Jusung sangat aneh. Atika duduk di satu sisi dan terus memberi isyarat kepada semua orang untuk berbicara. Tito memandang ibunya dari pinggir. Ini adalah pertama kalinya dia melihat ibunya gugup.
Awalnya semua orang mengira bahwa Jelita akan mengajak salah satu anggota Keluarga Tanuwijaya ke sini, jadi mereka sudah siap sepenuhnya, tetapi ternyata seorang tamu kecil tiba-tiba muncul. Mereka tidak tahu harus berbuat apa. Mereka bahkan hampir lupa untuk menyapa anak itu.
"Kita akan makan sebentar lagi, kalian bisa makan yang manis-manis dulu." Winona mengeluarkan dua piring berisi makanan penutup. Ini adalah kue yang sering dibeli Winona di Manado dulu. Rasanya enak.
"Terima kasih," kata Jelita.
"Terima kasih bibi." Meski tidak terlalu familiar, Tania selalu bersikap sopan pada orang lain.
"Sama-sama." Winona tersenyum pada gadis kecil itu. Tania sangat berhati-hati. Dia melirik Jelita dan meminta izin padanya untuk memakan kue itu.