Pintu kamar tidur ditutup dengan lembut, Biru tidak bisa lagi mendengar percakapan di luar. Dia cemas dan marah untuk sementara waktu. Pasti ayahnya itu ingin mempermalukan dirinya sendiri di depan ibunya. Tapi mengapa ibunya tiba-tiba meninggalkannya? Apa yang mereka berdua lakukan di luar di tengah malam?
Biru mengangkat telinganya, tapi di luar terlalu sunyi untuk mendengar suara apa pun. Tidak ada gerakan untuk waktu yang lama, dan dia benar-benar tidak bisa menahannya. Kelopak matanya semakin berat, dan dia segera tertidur.
Saat ini, ketika Jelita keluar dari kamarnya, dia melihat Alex bersandar di sofa. Pria itu meletakkan laptop di pangkuannya, dan memakai headset Bluetooth. Dia sepertinya sedang bekerja. Cahaya dari layar jatuh di wajahnya, membuat sisi wajahnya tampak bercahaya.
