Chereads / Winona, Ibu Tiri Idaman, atau Janda Pujaan? / Chapter 184 - Menyalahkan Satu Sama Lain

Chapter 184 - Menyalahkan Satu Sama Lain

Pak Tono sedang bersandar di ranjang rumah sakit. Dia telah melihat terlalu banyak badai dalam hidupnya. Dia akan dioperasi. Dia tidak bisa marah, jadi dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Baru setelah Tito masuk, dia menatapnya sambil tersenyum, "Tito, kamu ada di sini?"

"Ya." Tito mengangguk, melihat semua orang di ruangan saat ini.

"Sudahkah kamu memeriksa semuanya?" Pak Luhut menatapnya.

"Belum." Tito berjalan langsung ke tempat Winona. Dia menjaga Winona di belakangnya.

Wika belum pernah melihat gadis dengan mulut tajam seperti Winona. Dia sangat marah, sehingga dia tidak bisa bernapas dengan lancar. Dadanya naik dan turun. Dia menatapnya dengan marah, tapi tertangkap basah oleh sepasang mata Tito. Wika menciut, dan tubuhnya menjadi dingin.

"Tuan Wika, apakah Anda mengakui bahwa Anda tidak membawa pulang paksa ibu Anda karena tidak ingin membayar?" Suara Tito pelan.

"Pertanyaan macam apa? Kalian berdua suka berbicara omong kosong!"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS