"Ada apa?" Winona sedikit mengernyit, "Apa ada yang tidak nyaman?"
Lingkungan sekitar sangat gelap, dan sinar bulan melewati dahan-dahan, menimpa tubuh Tito dengan lingkaran cahaya tipis. Mata pria itu dalam tapi lembut. Dia menggenggam tangan Winona, dan sedikit menundukkan kepalanya untuk mendekat.
"Kamu adalah gadis dengan semangat yang tinggi. Aku hanya menyesal tidak mengenalmu sebelumnya dan tidak bisa melihat bagaimana kamu saat berkuliah dulu. Hatiku sedikit sakit sekarang. Aku tidak tahu apakah ini bisa dianggap cemburu."
Winona mengangkat wajahnya. Dia tersenyum tak berdaya. Di bawah sinar rembulan, kulit Tito yang seputih salju semakin berkilau. Di sisi lain, Winona merasa sepertinya ada sesuatu yang bergerak di dadanya. Jantungnya terus berdetak dengan kencang.
