Alya melihat seseorang di kejauhan, wajahnya langsung berubah putih seperti beku. Riasannya yang indah hari ini tidak dapat menutupi rasa gugupnya.
"Nyonya Alya?" Pembawa acara mengingatkan. Tanpa sadar dia mengikuti tatapan Alya. Dia tidak terlalu kenal dengan Pak Darmawan, dan cahaya di antara penonton redup, jadi dia tidak menyadarinya untuk sementara waktu.
Kru bagian pencahayaan mematikan lampu. Kini hampir semua mata terfokus ke sisi itu, tetapi mereka tidak perlu menunggu sampai mereka melihat orang itu dengan jelas.
"Darius!" Diiringi dengan teguran marah, dua pria berpakaian rapi tiba-tiba bergegas ke atas panggung, dan perhatian semua orang langsung tertuju pada mereka.
Darius tertegun selama dua detik. Dengan ekspresi ngeri, dia bangkit dari kursinya dengan panik, "D-dante?"
