Chereads / Goodbye My Prince / Chapter 2 - GBMP 02

Chapter 2 - GBMP 02

Setelah menyapa Sammy, Mew meminta ijin untuk masuk kekamar Gulf  dan melihat-lihat. Pria itu sendiri bersembunyi didalam kamar dan bertemu Mean yang sedang melukis. Saat pemuda itu pulang, Aey menyatakan niatnya untuk merebut Mew dari tangan Gulf.

Niat tersebut didukung oleh Sammy, yang bersiasat dengan membujuk ayah gadis itu. Paginya saat mengobrol, Gulf menangis mendengar niatnya bersekolah diluar negeri bersama Mew dihalangi sang ayah. Apalagi ketika mendengar bahwa alasannya adalah supaya gadis itu bisa lebih mengenal Aey dan Sammy.

Saat bersama Mew ditaman bermain, ia menangis karena takut tidak bisa bertemu pemuda itu lagi. Dengan senyum lembut, Mew menutupi wajahnya dan Mew dengan mantel dan mengatakan bahwa apapun yang terjadi, ia pasti akan kembali menemui pria itu dan melukis untuknya.

Disaat hari keberangkatan Mew, Gulf dikurung Aey didalam lemari oleh Aey. Gulf itu hanya bisa menangis dengan penuh keputusasaan sementara saudara tirinya dan Sammy berhadapan dengan pemuda itu dan ibunya di bandara. Dalam kesendiriannya, ia menemukan rekaman berisi suara Mew yang mengungkapkan cintanya pada Gulf.

Pria itu bisa lepas berkat pertolongan Mean, secara tidak sengaja, dan bergegas menuju bandara. Aey yang melihat sosok Gulf kaget, namun tersenyum penuh kemenangan ketika melihat Mew telah pergi. Senyumnya hanya bertahan sebentar, Mew ternyata terus menunggu kehadiran Gulf dan mendadak muncul dari balik pintu keberangkatan.

Gulf terkejut melihat kehadiran pemuda itu, dan mengutarakan bahwa cinta pemuda itu tidak bertepuk sebelah tangan. Sebelum pergi, Mew memberikan gelang kepada pria yang dicintainya itu.

Sejak perpisahan itu, hidup Gulf berada dibawah kekejaman Sammy dan Aey Bahkan, surat-surat pemuda itu ditahan. Meski begitu, Gulf tetap bahagia karena tahu bahwa ada pria ditempat lain yang mencintainya dengan sepenuh hati.

Sikap Sammy semakin menjadi dari hari ke hari, ia bahkan memarahi Mean yang dianggap masih berhubungan dengan ayahnya yang dahulu. Melihat itu, Mean yang marah mendorong ibunya hingga menabrak meja