Setelah memastikan Ningsih masuk ke dalam rumahnya, Hiro lalu melajukan mobilnya untuk kembali ke Jakarta. Dia melirik jam di tangannya sudah hampir pukul sepuluh malam.
Kemudian lelaki tersebut melirik ke arah Kinanti yang sejak tadi betah diam. Padahal biasanya wanita itu selalu berusaha mengajaknya untuk bicara.
Hiro menjadi tak enak pada Kinanti. Karena wanita itu sudah ikut bersamanya ke mana-mana dari sore hingga malam begini.
"Maafkan aku Kinanti," ucap Hiro pada akhirnya. Dia merasa perlu untuk meminta maaf terus pada wanita tersebut karena sudah membawanya sejauh ini.
Sekian detik tak ada jawaban dari wanita tersebut membuat Hiro berpikiran jika Kinanti pasti marah padanya. Lalu saat dia menoleh ke arahnya, wanita tersebut nampak kesakitan sambil memegangi perutnya.
"Ughh," rintih Kinanti yang sepertinya kesakitan.
"Kamu kenapa Kinanti?" tanya Hiro panik saat melihat wanita itu merintih kesakitan. Dia segera menepikan mobilnya.