"Saya akan percaya sama kamu, tapi tolong jangan sampai Nadila atau mama mertua kamu tahu masalah ini sebab Nadila saat ini sedang hamil, kan?" tanya Raga. dia ingin memastikan jika hal tersebut tidak akan memengaruhi kehamilan Nadila.
"Baik, Pak," jawab Rivan.
Ia kemudian bangkit lalu keluar dari ruangan Raga.
Saat ini perasaannya sungguh tak enak, apalagi setelah hampir seluruh sekertaris dan asisten di sana tahu apa yang saat ini sedang terjadi. Meski ini bukan murni kesalahannya.
Tapi tetap saja dia malu jika harus menghadapi wajah mereka.
"Jadi ini perasaan mereka yang pernah terjebak dengan Bu Tasya," gumam Rivan.
Ia hendak kembali ke ruangannya. Tapi jam menunjukkan coffe time. Christian yang dari arah berlawanan mengajak Rivan untuk pergi ke kantin sebentar.
"Kita ke kantin dulu bro, udahlah jangan dipikirin lagian kamu kan gak salah."
Rivan hanya tersenyum tipis. Dia memang tak salah, tapi bagaimana pandangan orang lain tentangnya nanti?