Delia melihat sekeliling ruangan di mana saat ini dia sedang disekap di sana. Pak lurah sudah meninggalkannya pergi sejak mereka sampai di sana tadi.
Tangan dan kaki Delia terikat oleh tali sangat kencang. Dan mulutnya dibungkam dengan menggunakan kain yang menyumpal di mulutnya.
"Tempat apa ini?" batin Delia ketakutan. Tempat itu hanya bersinarkan lampu kecil berwarna kuning yang tidak cukup menerangi seluruh sudut ruangan.
Banyak barang-barang berserakan dan coret-coretan di dinding. Delia tidak menyangka jika pak lurah yang begitu masyarakat segani adalah seorang penjahat seperti ini.
Dia menculik Delia karena tidak Terima Delia berhubungan dengan lelaki lain. Dan api cemburu telah membakarnya hingga membuatnya menyakiti Delia seperti ini.
Sekuat tenaga Delia berusaha melepaskan ikatan talinya, namun tak bisa terlepas. Delia kehabisan tenaga karena tubuhnya yang kecil.