"Lhoh pak kita mau ke mana?" tanya Delia saat mobil pak lurah melewati rumahnya begitu saja. Ia mulai panik jika lelaki tersebut akan berbuat yang tidak-tidak padanya.
"Kamu tenang saja. Kita jalan-jalan dulu," jawab pak lurah sambil tersenyum menyeringai, membuat Delia ketakutan.
"Tapi saya mau pulang pak. Nanti ibu saya khawatir."
"Saya bilang kamu tenang saja. Ibu kamu tidak akan khawatir kalau tahu kamu bersama saya."
"Tapi pak–"
"Sudahlah Lia. Kamu lebih baik nikmati saja perjalanan ini. Karena tujuan kita lumayan jauh."
Pak lurah kembali fokus menyetir dengan senyum yang sulit dijelaskan. Jujur saja Delia menjadi lebih takut saat melihat senyum tersebut.
Yang ada di kepalanya saat ini adalah Hiro. Ya, dia harus berusaha menghubungi Hiro agar lelaki itu mencarinya. Delia tidak bisa diam saja seperti ini. Pak lurah terlihat seperti ingin melakukan kejahatan padanya.