Jam dua belas malam. Rivan masih terjaga. Dia memilih untuk keluar dari kamar dan duduk di balkon untuk menyesap kopinya malam itu.
Dia terus memikirkan apa perkataan dari Tasya tadi. Atau bisakah dia menyebutnya jika Rivan sedang diancam oleh Tasya?
"Aku suka sama kamu yang tadi malam Van."
Sontak Rivan mendongak. Tak bisakah Tasya tak mengulangi kata tadi malam di apartemennya seperti sekarang?
"Jangan mengatakan hal semacam itu di rumah ini, Bu. Saya mohon."
"Maka dari itu, kamu masuklah bekerja dan jangan minta untuk pindah bagian. Karena saya tak akan mengizinkannya."
Rivan diam. "Rahasia kamu aman sama saya."
"Apa ibu yakin? Apa ibu gak tau yang sebenarnya terjadi? Rumor tentang ibu yang mengatakan kalau ibu suka tidur dengan asistennya sendiri?" tanya Rivan.
Tasya hanya ekspresinya yang berubah, tapi setelah itu dia tersenyum pada Rivan.