Kinanti masih belum berubah, dia masih sama seperti tadi malam. Diam dan tak banyak bicara pada Andre.
Bahkan jika Andre mengajaknya berbicara dia akan menunduk dan mengalihkan pandangannya.
"Kamu—marah sama aku?" tanya Andre ketika Kinanti hendak berangkat bekerja.
Kinanti menggelengkan kepalanya.
"Terus kenapa dari semalam kamu begini? Aku ada salah sama kamu? Kalo iya bilang aja, biar aku gak ngulangin lagi kesalahan yang sama." Tangan Kinanti ditahan oleh lelaki itu hingga membuatnya tak berkutik, barulah setelah itu dia menatap Andre.
"Kamu gak salah kok."
"Terus kenapa?"
"Aku cuma takut," ungkapnya pelan.
"Takut? Takut kenapa?"
"Aku takut—takut kamu kembali sama keluarga kamu dan kamu lupain aku. Maaf aku sempat egois tadi malam. Aku berangkat kerja dulu." Kinanti akhirnya benar-benar berangkat bekerja, meninggalkan Andre yang masih mematung di tempatnya berdiri.