Andre sedang menunggu kedatangan Kinanti malam itu. ditunggunya gadis itu di teras rumah Kinanti.
Angin malam yang segar sesekali berhembus menerpa kulit tubuhnya sampai dia menggigil.
Pemandangan indah yang disajikan malam ini begitu memanjakan matanya. Di mana bulan purnama tampak membulat sempurna, lalu bintang bintang yang bersinar di langit yang gelap.
Udara sangat segar tak ada polusi udara karena pengguna kendaraan bermotor di sana sangatlah sedikit. Bisa dihitung dengan jari, mungkin hanya ada empat dari beberapa kepala keluarga.
Mereka lebih memilih untuk berjalan kaki di jalan setapak.
"Andre!" Kinanti melambaikan tangannya ketika dia melihat bayangan Andre sedang duduk di sebuah kursi yang dibuat dari bambu.
Andre pun tersenyum, dia berdiri kemudian menghampiri Kinanti yang sedang membawa sesuatu di tangannya.
"Itu apa?" tanya Andre penasaran.
"Buah belimbing dari Bu Jujuk, tadi dia lagi metik banyak banget di depan rumah dan aku dikasih sebanyak ini."