Malamnya Hiro sedang bersiap ke restoran yang sudah diatur sedemikian oleh Bintang.
Dengan dandanan yang rapi dan sederhana. Hiro diam-diam pamitan pada Nadila yang saat itu menunggu Hiro di basement.
"Aku gak akan lama," kata Hiro sambil membelai rambut Nadila.
"Perasaanku gak enak Bang." Nadila merengut. Tiap kali ia mengatakan perasaannya tak enak pasti selalu terjadi hal yang tak diinginkan terjadi.
"Jangan begitu. Paling nanti aku balik sebelum jam 9."
Nadila melirik jam di ponselnya. Mana mungkin jam 9 malam abangnya akan sampai rumah sementara sekarang saja sudah jam delapan malam.
"Ati-ati di jalan. Gak usah ngebut. Yang penting nanti bisa sampai sini selamat."
Hiro mengangguk. Kemudian ia masuk ke dalam mobilnya. "Sana masuk. Nanti Bintang nyariin."
Usai kepergian Hiro. Nadila pun kembali ke apartemennya. Tak peduli berapa kali ia berpikir. Sepertinya yang dilakukan Hiro saat ini adalah salah.