Percuma saja Ratih menjelaskan, nama baiknya memang hanya tinggal nama saja. Ia lebih dulu menyuruh Beni pergi, daripada ribut dengan Hiro panjang urusannya.
"Dia siapa?" ulang Hiro. Tatapan menyelidik membuat Ratih kesal, tapi karena terlalu biasa diperlakukan oleh beberapa pria dengan pandangan seperti itu Ratih sudah tidak senaif dulu.
"Kalau aku bilang dia orang yang sudah membantuku, apa kamu percaya? Apa kamu akan percaya dengan semua yang aku katakan?"
Rasa kecewa di hati Hiro sudah tak bisa dibendung, benar kata adik tirinya, Ratih memang cantik tapi tidak dengan kepribadiannya. Banyak sekali kebodohan yang dilakukan perempuan itu hanya dengan iming-iming uang.
"Kalau itu bisa membuat hubungan kita baik-baik saja, aku usahakan akan percaya denganmu."
