Menyerah. Satu kata yang tak ingin didengar oleh Raga saat ini. bagaimana dokter mengatakan padanya bahwa besar kemungkinan Rasty untuk sadar dalam waktu yang dekat.
"Terima kasih karena sudah mencintai Rasty, Raga," ucap ayah Rasty ketika berdiri di depan kamar Rasty.
Ia memandang betapa putus asanya raut wajah lelaki muda yang baru saja kehilangan harapannya untuk bahagia bersama dengan Rasty.
"Mungkin setelah ini Rasty akan dirawat di rumah saja." Ayah Rasty menekan kedua bahu Raga sangat kuat. "Kamu masih bisa mengunjungi, tapi kalau mengunjunginya hanya membuat kamu terluka, lebih baik kamu melupakan Rasty mulai dari sekarang."
"Kamu tau kan apa maksud Om? Rasty—"
Ya, besar kemungkinan Rasty tak akan selamat. Hanya saja ayahnya tak mungkin menyerah begitu saja sekarang. Ia akan merawat anaknya di rumahnya dan menyewa perawat untuk menjaganya, sebagai ganti karena dulu ia tak pernah bersama dengan anak perempuannya semasa masih kecil.