Tangan kecil milik Hiro meraih lembut tangan Rasty yang masih terkulai tak sadarkan diri. Tak tahu apa-apa tentang ibunya saat ini, Hiro pasti berpikir jika ibunya sedang tidur seperti biasa yang ia lakukan ketika di kamar.
Melihat hal itu malah membuat Raga menitikan air matanya lagi. Dia sedih mengingat Hiro masih membutuhkan sosok perempuan yang biasa ia panggil mama.
"Ma … ma!" panggil Hiro. Ia tersenyum seakan mengatakan pada Raga jika ibunya tak ingin diganggu.
"Sudah ketemu sama mama, Hiro abis ini gak boleh nakal, ya? Harus nurut apa kata nenek. Karena sebentar lagi papa mau kerja." Memang Hiro tak mengerti. Tapi Raga tetap mengatakan pada anak kecil itu.
Hiro hanya tertawa, matanya menyipit tiap kali dia tergelak seperti itu. anak itu tidak mirip seperti Rasty apalagi Raga. Anak itu sudah pasti mirip dengan ayahnya yang ada di luar sana.
Karena Hiro tampak menggemaskan, Raga memeluknya. Mengangkatnya kemudian menggendongnya.