Raga melirik Rasty yang sedang asik makan di sampingnya. Alih-alih dibawa pulang, ternyata Rasty lebih memilih memakannya di depan restoran yang sudah disediakan bangku dan meja untuk pengunjung yang datang.
"Kenapa gak makan di rumah aja sih?" tanya Raga. Dia akhirnya membeli susu cokelat di minimarket yang buka 24 jam tersebut.
"Keburu laper, kalau di sini kan bisa nonton orang lewat." Tidak, sebenarnya malam itu sudah cukup sepi. Ada orang pun yang lewat pasti mereka karena khilaf keluar malam-malam seperti Raga.
Raga tak menyahut lagi, asal mood Rasty bagus sepertinya itu sudah cukup baginya. Apalagi setelah dia tahu kalau mood seorang ibu hamil itu sebenarnya tidak stabil. Kadang suka marah sendiri dan kadang suka bahagia tanpa alasan.
Raga memandang wajah Rasty yang duduk di depannya. Mata gadis itu sedang memandang ke jalanan yang memang sudah sepi. Untung saja di sana tak ada kasus kejahatan. Kalaupun ada, itu tidak sampai harus menghilangkan nyawa korban.