Jam dua belas malam, Raga merasa kalau tindakannya kali ini adalah salah. Dia tidak boleh meninggalkan Rasty sekarang karena wanita itu pasti sedang membutuhkan dirinya.
Ia bangun dari sofa setelah menghabiskan dua kaleng bir. Tanpa membangunkan Ten, dia turun ke bawah untuk kembali ke apartemennya.
Namun ketika masuk, dia tidak melihat Rasty di dalam apartemennta. Di atas ranjang mau pun di atas sofa dia tak menemukan Rasty.
Lalu ia melirik ke arah kamar mandi. Meski sempat tak percaya tapi Raga mencoba untuk masuk ke dalam demi mengecek keberadaan Rasty. Dan betapa terkejutnya dia, ketika melihat Rasty masih ada di dalam sana. Dia duduk di atas lantai dengan wajah tertunduk.
"Ayo bangun, jangan tidur di sini," ucap Raga.
Rasty bergeming, dia sama sekali tidak bergerak dan tetap dalam posisi yang sama.
"Kamu bisa sakit," ucap Raga lagi. namun karena Rasty enggan menggerakkan tubuhnya, akhirnya Raga mencoba untuk menggendongnya di belakang dan membawanya ke atas ranjang.