Pintu lift hampir saja tertutup. Tetapi ketika Savira melihat sesosok bayangan tengah berlari ke arahnya, dia mencegahnya agar orang tersebut bisa masuk bersamanya.
"Makasih," ucap Rafael. Ia tersenyum sambil mengatur napasnya yang terengah karena sempat berlari beberapa saat yang lalu.
"Sama-sama," balas Savira kemudian dia menekan tombol lift itu lagi.
Masih canggung keduanya hanya diam. Savira menatap ke arah depan tak tahu harus bicara apa dengan Rafael. Terakhir kali dia dengan Rafael bersama di ruang istirahat karyawan dan dia menangis di pundak lelaki itu.
Dan kini hanya menyisakan kecanggungan di antara mereka berdua.
"Dijemput?" tanya Rafael.
"Enggak, dia lagi ada urusan," jawab Savira.
Raga hari ini memang sedang menghadiri ke acara pernikahan Mita bersama dengan ibunya. Kemarin dia sudah bilang dan Savira mengizinkannya karena tak enak juga jika melarang dia datang ke pernikahan matan kekasihnya itu.