Di rumahnya—Rafael masih memandangi kalung yang ia temukan tadi di dekat ruang istirahat karyawan. Dan dia yakin kalau yang ia lihat itu adalah kalung yang sama persis milik Savira, tapi kenapa Raga bisa menemukannya di dekat lift?
Sudah jelas lelaki itu berbohong, mana mungkin kalung Savira ada di sana sementara dia sama sekali tidak melewati lift itu untuk makan siang.
Rafael menyunggingkan senyumnya. "Pantas saja Savira menyukai dia," desis Rafael.
Raga memang masih muda. Mungkin karena itulah dia sangat pandai menyelipkan kejutan dan hal manis yang biasanya disukai oleh kebanyakan wanita. Dan salah satunya adalah Savira.
Dari yang ia dengar Raga dan Savira hanya kenal beberapa bulan saja. Namun dia sudah bisa jatuh hati pada lelaki itu.
Sebelumnya … Raga masih mengamati wajah Savira yang masam karena kehilangan kalungnya. Dia memiliki sebuah ide meskipun nantinya ia tak yakin Savira akan percaya atau tidak.